Dialog Antar Pemuda
Setelah
bertekad untuk menyelenggarakan konggres pemuda yang ke dua, para pemuda
menetapkan tempat Kongres di Jakarta di Gedung Pemuda Jakarta di mulai tanggal
26 – 28 Oktober 1928.
Disebuah gedung telah
berkumpul Pemuda Jawa (Jong Java), Pemuda Sumatera ( Jong Sumatranen Bon ),
Pemuda Sulawesi (Jong Celebes), Pemuda Jakarta (Jong Betawi).
M. Yamin :
“ Saudara – saudara sebelum Kongres dimulai, mari kita menyanyikan Lagu
Indonesia Raya bersama – sama. ”
( Seluruh peserta
menyanyikan Lagu Indonesia Raya).
Soegondho Djojopuspito : “ Saudara –saudaraku, pada
konggres ini saya berharap hasil dari konggres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dan kesatuan dalam sanubari para pemuda di Indonesia ”
M. Yamin :
“ Setuju!. Dengan adanya hasil dari konggres ini, berharap pada seluruh Pemuda
di Indonesia mengerti arti dan hubungan persatuan dengan Pemuda.”
Soegondho Djojopuspito : “ Kami persilahkan kepada para
perwakilan masing – masing daerah untuk memberikan usulan demi tercapainya
tujuan konggres ini. ”
Jong Java :
“Kami dari Jong Java mengusulkan agar Konggres ini dapat memberikan keputusan
yang bisa menyatukan Pemuda di seluruh Indonesia. ”
Soegondho Djojopuspito : “ Terima kasih atas usulannya,silahkan
kepada para perwakilan pemuda yang lainnya.”
Jong
Sumatranen Bon :
“Iya, tapi bentuknya gimana? ”.
Jong Celebes : “
Bagaimana kalau hasil dari konggres nanti kita ikrarkan bersama – sama, agar
para pemuda di Indonesia dapat bersatu untuk merdeka.”
Jong Sumateranen Bon : “ Ada baiknya mari kita
bicarakan apa kebulatan tekad untuk diikrarkan.”
Jong Betawi : “
Dan bendera Merah Putih harus menjadi bendera bangsa kita kelak jika merdeka.”
Jong Batak : “
Kami dari perwakilan pemuda Batak ingin keputusan ini disebarluaskan di seluruh
Indonesia tanggal 28 Oktober 1928.”
Jong Java :
“ Lagu Indonesia Raya harus menjadi lagu kebangsaan yang harus dinyanyikan
dalam rapat – rapat pemuda.”
Jong Ambon : “
Iya kami setuju supaya lagu Indonesia Raya dikenal di seluruh Nusantara.”
Jong Celebes : “ Bahasa
Indonesia harus dimasukkan sebagai bahasa persatuan, karena kita semua telah
menggunakan bahasa ini dalam rapat dengan wakil – wakil seluruh Indonesia.”
M. Yamin :
“ Baiklah sekretaris sidan, usulan dicatat dan nanti kita ikrarkan bersama
sebagai kebulatan tekat kita menuju Indonesia Merdeka.”
Tanggal 28
Oktober 1928
Soegondho Djojopupito : “ Saudara – saudaraku sebangsa
dan senasib, keputusan kita telah bulat. Marilah sidang ini kita tutup dengan
membacakan ikrar bersama.”
Seluruh peserta
berikrar : “ 1. Kami
Putra Putri Indonesia
Mengaku bertanah air satu, Tanah Air
Indonesia.
2. Kami Putra
Putri Indonesia
Mengaku bertumpah darah yang satu Bangsa
Indonesia.
3. Kami Putra
Putri Indonesia
Mengaku berbahasa satu, Bahasa Indonesia.
”
Bila ada kayu patah jangan dimasukkan ke dalam peti
Jika ada yang salah jangan dimasukkan ke salam hati
semoga bermanfaat :)